kisahpemuda yang bernama 'uzair: kisah pendita yang insaf: rasulullah s.a.w. dan seorang arab badui: rasulullah s.a.w. dan wang 8 dirham: suara syaitan yang menggoda keteguhan iman: syahid selepas mengucapkan syahadah: tanda-tanda kiamat: tidak akan masuk neraka orang yang menangis kerana takutkan allah: tujuh macam pahala yang dapat

Sudah 15 abad Rasulullah Al Musthafa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam SAW berpulang ke rahmat Allah, namun ajaran dan kemuliaan akhlaknya terus bersinar dan dikenang. Ketika wafat pada tahun 11 Hijriah atau 633 Masehi itu usia 63 tahun, umat Islam sangat terpukul seakan-akan dunia kehilangan pemimpinnya. Namun, Allah berkehendak, agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW justru semakin berkembang hingga ke penjuru Beliau, Allah menjadikan Alquran dan Alhadits sunnah Nabi sebagai pedoman dan pegangan bagi umat Nabi Muhammad SAW . Betapa beruntungnya mereka yang hidup berdampingan dan ikut berjuang membantu Rasulullah SAW. Para ahlul bait dan sahabat adalah orang-orang pilihan yang membantu dan menyebarluaskan risalah Nabi tersebut. Baca Juga Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang MasaBagi kita yang belum pernah bertemu sosok mulia Rasulullah SAW, tentu menyimpan kecintaan dan kerinduan yang mendalam. Sosok Beliau yang agung dan berakhlak mulia benar-benar tak pernah habis untuk diperbincangkan. Kecintaan umat kepada Rasulullah sering ditunjukkan sejak masa sahabat dahulu hingga para ulama masa kini. Mereka tak sanggup menceritakan kemuliaan Nabi Muhammad SAW atau melukiskannya dengan kata-kata. Hanya air matalah yang mampu menjawab pertanyaan tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Ada satu kisah seorang Arab Badui yang ingin mengetahui seperti apa akhlak Rasulullah SAW. Seperti dikutip dari akun PenaTarimStore yang bersumber dari 'Buku-Buku Islam' menceritakan, beberapa waktu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat masih dalam keadaan sangat berduka. Baca Juga Khutbah Terakhir Rasulullah Sebelum WafatSeorang Arab badui menemui Sayyidina Umar bin Khattab RA dan berkata, “Ceritakan padaku tentang akhlak Muhammad!” Sayyidina Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui ini menemui Bilal RA. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis dan tak sanggup menceritakan apa pun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tadi menjumpai Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Si Badui ini merasa Sayyidina Umar dan Bilal sahabat-sahabat senior dan setia Nabi? Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad? Dengan berharap-harap cemas, Badui ini kemudian menemui Sayyidina linangan air mata Sayyidina Ali berkata, “Ceritakan padaku keindahan dunia ini! Badui ini menjawab, “Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini….” Baca Juga Kisah Mengharukan, Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAWAli kemudian berkata, “Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad SAW, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh 'Muhammad Memiliki Budi Pekerti Yang Agung.”.Demikian kisah Badui yang penuh hikmah ini dan kita bisa memetik pelajaran bahwa keindahan akhlak Rasulullah SAW tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan keberkahan kepada Beliau dan keluarga sahabat serta pengikutnya. Aamiin.rhs

Akantetapi orang arab badui ini sama sekali tidak mau mengambil ghonimah perang serta mengembalikannya kepada Nabi ﷺ bahkan mengutarakan dengan tegas niat tulusnya untuk berjihad yaitu agar mati syahid dan masuk surga. Cita-citanya adalah meninggal dalam keadaan lehernya ditembusi oleh anak panah musuh.
Jakarta - Ada seorang laki-laki beruntung yang mati syahid di jalan Allah SWT sekaligus mendapat kafan berupa baju perang Rasulullah SAW. Kematiannya juga disaksikan Rasulullah zaman Rasulullah SAW sering terjadi perang, banyak kisah menarik yang bisa diambil pelajaran di balik aksi membela Islam ini. Setiap yang mati syahid akan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah ditegaskan dalam surat Ali 'Imran Ayat 169-170 Surat Ali Imran ayat 169وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَArab-Latin Wa lā taḥsabannallażīna qutilụ fī sabīlillāhi amwātā, bal aḥyā`un 'inda rabbihim yurzaqụnArtinya Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat Ali 'Imran Ayat 170فَرِحِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِٱلَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا۟ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَArab-Latin Fariḥīna bimā ātāhumullāhu min faḍlihī wa yastabsyirụna billażīna lam yal-ḥaqụ bihim min khalfihim allā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụnArtinya Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih tentang laki-laki yang mati syahid secara istimewa dibagikan melalui buku Kisah Mengagumkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW oleh Khoirul ada seorang laki-laki Badui pedalaman Arab, yang tinggal nomaden di kemah-kemah datang menemui Rasulullah SAW, lalu menyatakan beriman dan mengikuti beliau. la berkata, "Aku akan berhijrah bersamamu."Sebagai seorang mualaf, Rasulullah SAW dan para sahabat kemudian memberikan nasihat dan pengetahuan agama kepadanya. Laki-laki ini sangat bersemangat membela agama Islam, sampai ia menyatakan diri untuk ikut berperang bersama Rasulullah SAW dalam perang perang ini, kaum muslim yang dipimpin Rasulullah SAW akhirnya menang sehingga berhak mendapatkan ghanimah atau harta rampasan perang. Ghanimah ini kemudian dibagikan kepada pasukan muslim yang ikut berperang, termasuk sang laki-laki Badui pasukan muslim yang mendapatkan hak dari ghanimah tentu saja bergembira, tetapi tidak dengan laki-laki Badui justru bertanya, "Apa ini?"Para sahabat menjawab, "Ini adalah bagian ghanimah untukmu dari Rasulullah SAW."la lantas menerima bagian ghanimahnya, tetapi kemudian menghadap Rasulullah SAW seraya berkata, "Harta apakah ini?"Rasulullah SAW menjawab, "Ini adalah bagian ghanimah yang kuberikan sebagai bagianmu.""Ya Rasulullah, bukan karena alasan ini aku mengikutimu. Tetapi aku ingin agar suatu saat nanti aku terkena tancapan di sini sambil menunjuk ke lehernya sehingga aku terbunuh dan masuk surga." Ternyata ia berharap menjadi salah satu umat yang mati syahid."Jika kau menepati janjimu kepada Allah, Dia juga akan menepati janji-Nya kepadamu," tegas Rasulullah belum berakhir, pasukan umat muslim kembali bangkit dan melakukan penyerbuan perang. Ternyata di tengah peperangan ini, tampak beberapa orang menggotong laki-laki Badui yang berlumuran darah. Ia dibawa ke hadapan Rasulullah mengerikan, ia terkena panah di bagian lehernya. Bagian yang sebelumnya ia tunjukkan kepada Rasulullah keadaan laki-laki itu, Rasulullah SAW bertanya, "Apakah ini orang yang kemarin?""Benar," jawab para SAW kemudian bersabda, "la telah menepati janjinya kepada Allah. Maka, Allah pun menepati janji-Nya kepada laki-laki ini."Kemudian, Rasulullah SAW mengafaninya dengan baju zirah milik beliau. Baju ini dikenakan Rasulullah SAW untuk melindungi tubuh dari hanya itu, Rasulullah SAW juga bersaksi bahwa laki-laki ini mati syahid demi membela Islam."Ya Allah, ini adalah hamba-Mu. la keluar untuk hijrah di jalan-Mu dan terbunuh sebagai syahid. Maka, akulah yang menjadi saksi atasnya," ujar Rasulullah SAW usai menguburkan jasadnya. Simak Video "Sebulan Perang Saudara di Sudan, Sedikitnya 676 Orang Tewas" [GambasVideo 20detik] dvs/lus
Danyang perlu digarisbawahi adalah cinta yang dapat membawa ke dalam surga adalah cinta yang lahir karena Allah Ta'ala. Adapun cinta yang di dalamnya terdapat pelanggaran dengan norma-norma agama maka cinta itu akan berakhir di dalam neraka. Pada artikel kali ini, kami akan membagikan beberapa hadits rasulullah yang berkaitan dengan cinta.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID wl_qJSDhrNvhZpNULWHtWAO8U5-gvaohr2MUgepp2jH_To-C9qYb9g== Ayahnyabernama Walid bin al-Mughirah yang memiliki jabatan sebagai kepala suku Bani Makhzum. Sedangkan ibunya bernama Lubabah binti al-Harith. Setelah kelahirannya, sesuai tradisi dan budaya kaum Quraisy pada saat itu, Khalid muda dikirim ke sebuah suku Badui di gurun, di mana ia akan dirawat oleh seorang ibu angkat. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahih-nya حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بُكَيْرٍ النَّاقِدُ، حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ أَبُو النَّضْرِ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ نُهِينَا أَنْ نَسْأَلَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ شَيْءٍ، فَكَانَ يُعْجِبُنَا أَنْ يَجِيءَ الرَّجُلُ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ الْعَاقِلُ، فَيَسْأَلَهُ، وَنَحْنُ نَسْمَعُ، فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ، فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ، أَتَانَا رَسُولُكَ فَزَعَمَ لَنَا أَنَّكَ تَزْعُمُ أَنَّ اللهَ أَرْسَلَكَ، قَالَ صَدَقَ» ، قَالَ فَمَنْ خَلَقَ السَّمَاءَ؟ قَالَ اللهُ» ، قَالَ فَمَنْ خَلَقَ الْأَرْضَ؟ قَالَ اللهُ» ، قَالَ فَمَنْ نَصَبَ هَذِهِ الْجِبَالَ، وَجَعَلَ فِيهَا مَا جَعَلَ؟ قَالَ اللهُ» ، قَالَ فَبِالَّذِي خَلَقَ السَّمَاءَ، وَخَلَقَ الْأَرْضَ، وَنَصَبَ هَذِهِ الْجِبَالَ، آللَّهُ أَرْسَلَكَ؟ قَالَ نَعَمْ» ، قَالَ وَزَعَمَ رَسُولُكَ أَنَّ عَلَيْنَا خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي يَوْمِنَا، وَلَيْلَتِنَا، قَالَ صَدَقَ» ، قَالَ فَبِالَّذِي أَرْسَلَكَ، آللَّهُ أَمَرَكَ بِهَذَا؟ قَالَ نَعَمْ» ، قَالَ وَزَعَمَ رَسُولُكَ أَنَّ عَلَيْنَا زَكَاةً فِي أَمْوَالِنَا، قَالَ صَدَقَ» ، قَالَ فَبِالَّذِي أَرْسَلَكَ، آللَّهُ أَمَرَكَ بِهَذَا؟ قَالَ نَعَمْ» ، قَالَ وَزَعَمَ رَسُولُكَ أَنَّ عَلَيْنَا صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ فِي سَنَتِنَا، قَالَ صَدَقَ» ، قَالَ فَبِالَّذِي أَرْسَلَكَ، آللَّهُ أَمَرَكَ بِهَذَا؟ قَالَ نَعَمْ» ، قَالَ وَزَعَمَ رَسُولُكَ أَنَّ عَلَيْنَا حَجَّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا، قَالَ صَدَقَ» ، قَالَ ثُمَّ وَلَّى، قَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ، لَا أَزِيدُ عَلَيْهِنَّ، وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُنَّ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَئِنْ صَدَقَ لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ»Amr bin Muhammad bin Bukair an-Naqid menuturkan kepadaku. Dia berkata; Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadhr menuturkan kepadaku. Dia berkata; Sulaiman bin al-Mughirah menuturkan kepadaku dari Tsabit dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Dahulu kami pernah dilarang untuk bertanya tentang apa saja kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam oleh sebab itu kami merasa senang apabila ada orang Arab Badui yang cukup berakal datang kemudian bertanya kepada beliau lantas kami pun mendengarkan suatu ketika, datanglah seorang lelaki dari penduduk kampung pedalaman. Dia mengatakan, “Wahai Muhammad, telah datang kepada kami utusanmu. Dia mengatakan bahwasanya anda telah mengaku bahwa Allah telah mengutus anda?”. Maka Nabi menjawab, “Dia benar”. Lalu arab badui itu bertanya, “Lalu siapakah yang menciptakan langit?”. Beliau menjawab, “Allah”. Lalu dia bertanya, “Siapakah yang menciptakan bumi?”. Nabi menjawab, “Allah”. Dia bertanya lagi, “Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menciptakan di atasnya segala bentuk ciptaan?”. Nabi menjawab, “Allah”. Lalu arab badui itu mengatakan, “Demi Dzat yang telah menciptakan langit dan yang menciptakan bumi serta memancangkan gunung-gunung ini, benarkah Allah telah mengutusmu?”. Maka beliau menjawab, “Iya”.Lalu dia kembali bertanya, “Utusanmu pun mengatakan kepada kami bahwa kami wajib untuk melakukan shalat lima waktu selama sehari semalam yang kami lalui.” Nabi mengatakan, “Dia benar”. Lalu dia mengatakan, “Demi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah telah memerintahkanmu dengan perintah ini?”. Nabi menjawab, “Iya”. Lalu dia mengatakan, “Dan utusanmu juga mengatakan bahwa kami berkewajiban untuk membayarkan zakat dari harta-harta kami?”. Nabi mengatakan, “Dia benar”. Dia berkata, “Demi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah yang telah menyuruhmu untuk ini?”. Beliau menjawab, “Iya”. Dia mengatakan, “Dan utusanmu juga mengatakan bahwa kami wajib berpuasa di bulan Ramadhan di setiap tahunnya.” Nabi mengatakan, “Dia benar” Dia mengatakan, “Demi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah telah menyuruhmu dengan perintah ini?”. Beliau menjawab, “Iya”. Dia mengatakan, “Utusanmu pun mengatakan bahwa kami wajib untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukaan perjalanan ke sana.” Nabi menjawab, “Dia benar”. Dia mengatakan, “Demi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah yang memerintahkanmu dengan ini?”. Nabi menjawab, “Iya”.Anas mengatakan; Kemudian dia pun berbalik seraya mengatakan, “Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menambahkan selain itu dan aku juga tidak akan menguranginya.” Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, “Kalau dia benar-benar jujur/konsisten niscaya dia akan masuk surga”.Diriwayatkan juga oleh Bukhari dalam Kitab al-’Ilm, bab maa jaa’a fi qaulihi ta’ala, Wa qul Rabbi zidni ilman’, hadits no 63, lihat Shahih Muslim cet ke-4 Darul Kutub Ilmiyah 1427 H, hal. 29Di antara faedah hadits ini, adalah Penetapan kebenaran risalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallamSyariat itu berlaku apabila telah sampai ilmu kepada orang yang bersangkutanAdanya udzur/toleransi bagi orang yang belum sampai ilmu kepadanyaDi dalam hadits ini juga terkandung pelajaran mengenai rihlah fi thalabil ilmi/menempuh perjalanan dalam rangka menimba ilmu agamaDi dalamnya juga terkandung ajaran untuk kembali kepada para ulama dan sering-sering bergaul dengan merekaKebanyakan orang arab badui itu tidak mengerti dan kurang sopanOrang arab badui saja mengerti bahwa alam semesta ini ada penciptanya, maka ini merupakan bantahan telak bagi para penganut paham anti tuhan atau athheisDi dalamnya juga terdapat bantahan bagi kaum yang meyakini paham wahdatul wujudDzat yang menciptakan alam semesta itulah yang berhak untuk diibadahiSemestinya seorang murid menyusun pertanyaan dengan baikTanya-jawab merupakan salah satu metode transfer ilmu yang paling bermanfaatPembelajaran secara bertahapIlmu sebelum berkata dan berbuatBersumpah harus dengan menyebut nama Allah bukan dengan nama makhluk, dan hal itu pun dipahami oleh orang Arab Badui sekalipunBolehnya bersumpah tanpa dimintaBolehnya mencari sanad yang lebih tinggiDi dalamnya juga terkandung ajaran untuk mengecek kebenaran suatu beritaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam di samping mmerintah, beliau juga diperintahDisyariatkannya mengutus utusan dakwah ke berbagai tempatBerdakwah harus dengan ilmuTidak bolehnya taklid butaWajibnya ittiba’ kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamKeharusan untuk taslim/pasrah kepada syari’at beliauDiterimanya hadits ahad dalam masalah aqidah maupun hukum dan beramal dengannyaShalat lima waktu itu dikerjakan secara berulang-ulang di setiap sehari semalamHadits ini menunjukkan bahwa shalat witir tidaklah wajibTidak adanya kewajiban pungutan pajak bagi setiap muslimPuasa Ramadhan wajib dikerjakan dis etiap tahunnyaHadits ini juga menunjukkan bahwa kaum muslimin awam dari kalangan para muqallid adalah termasuk kaum mukminin, yaitu apabila mereka telah meyakini aqidah Islam ini dengan mantap dan tidak ragu-raguDengan menunaikan kewajiban syari’at maka seorang bisa masuk ke dalam surgaAmal merupakan sebab masuk ke dalam surga, namun dia bukanlah harga tukar yang seimbang untuk surgaIman itu meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Ini merupakan bantahan bagi Murji’ah, Jahmiyah, Khawarij dan Mu’tazilahIbadah itu ada yang wajib dan ada yang sunnahIbadah yang diwajibkan Allah itu beraneka ragam, tidak hanya satu macamIbadah yang wajib ada yang bersifat harian, dan ada juga yang tahunan, bahkan ada yang sekali seumur hidupHukum di dunia ditegakkan berlandaskan apa yang tampak/menurut zahirnyaMasuk surga atau tidaknya seseorang ditentukan oleh Allah ta’ala yang hanya Allah yang paling mengetahuinyaSurga itu benar adanyaHendaknya menyesuaikan antara ucapan dengan amal perbuatanDi dalamnya terdapat peringatan dari bahaya kemunafikanYang akan masuk surga hanyalah orang muslim saja, orang kafir tidak berhakHadits ini juga menunjukkan keutamaan ahli haditsHadits ini menunjukkan keutamaan orang yang langsung belajar Islam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamHadits merupakan sumber ajaran Islam selain KitabullahHadits merupakan penafsir bagi al-Qur’anHadits ini juga menunjukkan pentingnya aqidahAqidah merupakan landasan penegakan hukum, untuk individu maupun masyarakatDan faedah lain yang belum saya ketahui, wallahu a’lam. Wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa shahbihi wa sallam, walhamdulillahi Rabbil Abu Mushlih Ari WahyudiArtikel
Iniadalah sebuah kisah yang sangat luar biasa, tentang seorang ulama bahasa Arab yang bernama al-Ashma'i. Ia adalah ulama bahasa Arab yang paling tersohor. Oleh karenanya ia biasa duduk di majelisnya Harun al-Rasyid bersama para ulama lainnya. Apabila ulama-ulama lain berbeda pendapat tentang suatu permasalahan, maka Amirul Mukminin Harun al-Rasyid menoleh kepada al-Ashma'i sambil

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jCBj0u8mhn04HsBd9aoidKn3nhI4unqx-sjfoOTPLOquaWcFptIf1Q==

DiKumpulan Artikel Islami: BELAJAR DARI RIWAYAT KISAH ARAB BADUI : Tulisan Sebelumnya. Status Anak Zina; Bukti dan Tanda Cinta Rasul; cara duduk dalam shalat; Salaf & Salafi; MENGKAFIRKAN TANPA SADAR (1) TAFSIR BASMALAH; AL-QUR'AN MUHKAM DAN MUTASYABIH; ADAB-ADAB IKHTILAF; APA HUKUM MEMBACA AL-QUR’AN;

Muslimahdaily - Suatu saat, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sedang melakukan tawaf. Tiba-tiba Rasul melihat seorang Arab Badui yang juga sedang tawaf dan berjalan di depannya. Orang Arab Badui tersebut berseru “Ya Karim!” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berdiri di belakangnya pun menirunya, “Ya Karim!” Orang Arab Badui itupun berpindah ke Rukun Tsani. Orang itu berdzikir lagi, “Ya Karim!” Lalu Rasul kembali menirunya, “Ya Karim!” Makan berpindahlah Arab Badui itu ke dekat Hajar Aswad, dan berdoa, “Ya Karim!” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, dan nabi pun kembali merindunya. Sang Arab Badui itu menoleh dan berkata kepada Nabi, “Apakah kamu menertawakanku, ya saudaraku? Demi Allah, seandainya bukan karena wajahmu yang bercahaya dan penuh keramahan pasti sudah kulaporkan kau kepada kekasihku, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam!” Nabi pun menjawab, “Apakah kamu belum mengenal nabimu, wahai, saudara saudara Arabku?” Orang Badui itu berkata “Demi Allah, aku beriman kepadanya walaupun aku belum mengenalnya sejak aku memasuki Mekkah dan aku belum pernah menjumpainya,” Nabi pun berkata, “Aku ini adalah Muhammad nabimu, wahai, saudara Arabku.” Maka saudara Arab Badui itu pun segera memeluk nabi dan mencium tangan nabi sambil berkata, “Bapak dan ibuku sebagai penebusmu, wahai, sang kekasihku.” Melihat hal itu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam segera menarik tubuh orang Badui itu seraya berkata kepadanya, “Wahai, orang Badui, janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabur dan yang minta dihormati dan diagungkan. Akan tetapi, demi berita gembira bagi orang yang beriman dan demi berita ancaman bagi yang mengingkarinya.” Lalu Jibril pun turun dan berkata, “Wahai kekasih Allah, Allah mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu Katakanlah pada orang Arab Badui itu. Apakah ia mengira jika aku tidak akan menghisabnya saat ia mengucapkan “Ya Karim’?” Orang Arab Badui itu berkata “Demi Allah Ya Nurol Aini, kakek dari Hasan dan Husein, seandainya Rabbku menghisabku, maka akupun akan menghisab-Nya.” Maka bersabdalah nabi “Bagaimana engkau menghisab Rabbmu? Wahai saudara Arabku?” Maka orang Badui itu berkata “Maka aku akan menghisabnya segala sampunan-Nya dan jika Ia menghisabku atas segala dosaku, maka aku akan menghisab anugrah dan kemuliaanNya,” Maka berkatalah Jibril “Wahai kekasih Allah, Allah berfirman kepadamu, katakanlah kepadanya, Janganlah ia menghisabku, maka aku tak akan menghisabnya,” Ada pelajaran penting yang dapat kita petik dari kisah di atas, antara lain terkait dengan kebanggaan seorang hamba bertemu dengan Rasul, pembawa kebenaran di dunia dan pemberi syafaat di akhirat kelak. Gerakan menunduk untuk mencium kaki Rasulullah merupakan sikap spontan yang dilakukan orang biasa karena bisa bertemu dengan kekasih Allah. Selain itu, yang lebih penting adalah kecintaan terhadap Rasul bukan dengan cara memujanya, seperti mencium kaki dan lain sebagainya. Rasulullah tidak ingin memposisikan diri di hadapan umatnya laksana tuan dan budak, dan perlu diketahui bahwa seorang hamba tidak boleh mencintai makhluk lain secara berlebihan karena ditakutkan dapat mempengaruhi keimanan kepada Allah.

Med5. 92 93 403 401 422 269 292 428 97

kisah arab badui yang syahid